Minggu, 08 November 2015


PERITONITIS===
Penyakit infeksi sampai saat ini masih merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Salah satu jenis infeksi yang sangat berbahaya diantaranya adalah peritonitis yang umumnya disertai adanya bacteremia dan sindrom sepsis. Peritonitis sendiri didefinisikan sebagai adanya peradangan pada peritoneum baik lokal atau difus (generalisata) dari lokasinya, akut atau kronik dari natural history, dan infectious atau aseptik dari patogenesisnya. Peritonitis akut umumnya bersifat infectious dan berhubungan dengan perforasi holoviskus (disebut sebagai peritonitis sekunder). Etiologi umum dari peritonitis sekunder, antara lain appendisitis perforasi, perforasi ulkus peptikum (gaster atau duodenum), perforasi colon (sigmoid) karena diverticulitis, volvulus, kanker, dan strangulasi (An-Huang, 2015). 

Angka kejadian peritonitis sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun yang pasti diketahui adalah diantara seluruh jenis peritonitis, peritonitis sekunder merupakan peritonitis yang paling sering ditemukan dalam praktik klinik. Hampir 80% kasus peritonitis disebabkan oleh nekrosis dari traktus gastrointestinal. Terdapat perbedaan etiologi peritonitis sekunder pada negara berkembang (berpendapatan rendah) dengan negara maju. Pada negara berpendapatan rendah, etiologi peritonitis sekunder yang paling umum, antara lain appendisitis perforasi, perforasi ulkus peptikum, dan perforasi tifoid. Sedangkan, di negara-negara barat appendisitis perforasi tetap merupakan penyebab utama peritonitis sekunder, diikuti dengan perforasi kolon akibat divertikulitis.  Tingkat insidensi peritonitis pascaoperatif bervariasi antara 1%-20% pada pasien yang menjalani laparatomi (An-Huang, 2015).

Definisi


Peritonitis adalah peradangan rongga peritoneum yang diakibatkan oleh penyebaran infeksi dari organ abdomen seperti apendisitis pancreatitis, rupture apendiks, perforasi/trauma lambung dan kebocoran anastomosis (Padila, 2012: 191).

Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum (lapisan membran serosa rongga abdomen) dan organ di dalamnya (Muttaqin & Sari, 2011: 513).  

Etiologi

Sedangkan Muttaqin & Sari (2011: 513) menjelaskan bahwa penyebab terjadinya peritonitis adalah invasi kuman bakteri ke dalam rongga peritoneum. Kuman yang paling sering menyebabkan infeksi meliputi gram negatif: Escherichia coli (40%), Klebsiella pneumoniae (7%), Pseudomonas species, Proteius species, gram negatif lainnya (20%), dan gram positif seperti Streptococcus pneumoniae (15%). Invasi kuman ke lapisan peritoneum dapat disebabkan oleh berbagai kelainan pada sistem gastrointestinal dan penyebaran infeksi dari organ di dalam abdomen atau perforasi organ pascatrauma abdomen.

0 komentar:

Posting Komentar

BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK By. Ludiana, M.Kes

LINK-KES

Sample Text

Blog Archive

Informasi Terkini

RADIO RODJA

Radio Sunnah


Text Widget