Minggu, 08 November 2015

BRONKITIS
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia dalam mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan batin. Berbagai transisi yang ada, baik transisi demografik, sosio-ekonomi maupun epidemiologi telah menimbulkan pergeseran-pergeseran, termasuk bidang kesehatan. Angka kematian menurun dan usia harapan hidup secara umum makin panjang, pola penyakit dan penyebab kematian telah berubah. Penyakit menular yang selalu menjadi penyebab kesakitan dan kematian utma mulai bergeser dan digantikan oleh penyakit tidak menular, salah satunya adalah penyakit pada saluran pernapasan yaitu bronkitis (Rinaldi, 2013).
Bronkitis adalah suatu peradangan bronkioli, bronkhus, dan trakhea oleh berbagai sebab. Bronkitis biasanya lebih sering disebabkan oleh virus seperti Rhinovirus, Respiratroy Syncitial virus (RSB), virus influenza, virus parainfluenza, dan coxsackie virus. Bronkitis akut juga dapat dijumpai pada anak yang sedang menderita morbilli (campak), pertusis (batuk rejan), dan infeksi Mycoplasma pneumoniae. Penyebab bronkhitis lainnya bisa juga oleh bakteri seperti Staphylococcus, Streptococcus, Pneumococcus, dan Haemophylus influenzae. Selain itu, bronkhitis dapat juga disebabkan oleh parasit seperti askariasis dan jamur (Muttaqin 2008: 117).

Menurut World Health Organization (WHO) bronkitis kronis merupakan jenis penyakit yang dekat dengan chronic obstructive pulmonary disease (CORD) ataupun penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Saat ini, penyakit bronkitis diderita oleh sekitar 64 juta orang di dunia. Penggunaan tembakau, polusi udara dalam ruangan/luar ruangan dan debu serta bahan kimia adalah faktor resiko utama (WHO, 2015).

Di Amerika Serikat prevalensi rate untuk bronkitis kronik adalah berkisar 4,45% atau 12,1 juta jiwa dari populasi perkiraan yang digunakan 293 juta jiwa. Sedangkan ekstrapolasi (perhitungan) tingkat prevalensi bronkitis kronik di Mongolia berkisar 122.393 orang dari populasi perkiraan yang digunakan adalah berkisar 2.751.314 juta jiwa. Untuk daerah ASEAN, negara Thailand salah satu negara yang merupakan angka ekstrapolasi tingkat prevalensi bronkitis kronik yang paling tinggi yaitu berkisar 2.885.561 jiwa dari populasi perkiraan yang digunakan sebesar 64.865.523 jiwa, untuk negara Malaysia berada di sekitar 1.064.404 dari populasi perkiraan yang digunakan sebesar 23.552.482 jiwa (Rinaldi, 2013).

Angka kejadian bronkitis di Indonesaia sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, bronkitis merupakan salah satu bagian dari penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan dari keduanya (PDPI, 2013). Menurut Rinaldi (2013) di Indonesia diperkirakan terdapat 4,8 juta pasien PPOK dengan prevalensi 5,6%. Angka ini bisa meningkat dengan makin banyaknya jumlah perokok karena 90% pasien PPOK adalah perokok atau mantan perokok. Bronkitis adalah suatu peradangan bronkioli, bronkhus, dan trakhea oleh berbagai sebab. Bronkitis biasanya lebih sering disebabkan oleh virus seperti Rhinovirus, Respiratroy Syncitial virus (RSB), virus influenza, virus parainfluenza, dan coxsackie virus. Bronkitis akut juga dapat dijumpai pada anak yang sedang menderita morbilli, pertusis, dan infeksi Mycoplasma pneumoniae. Penyebab bronkhitis lainnya bisa juga oleh bakteri seperti Staphylococcus, Streptococcus, Pneumococcus, Haemophylus influenzae. Selain itu, bronkhitis dapat juga disebabkan oleh parasit seperti askariasis dan jamur (Muttaqin 2008: 117).

DEFINISI
Bronkitis akut adalah radang mendadak pada bronkus yang biasanya mengenai trakea dan laring, sehingga sering disebut juga dengan laringotrakeobronkitis. Radang ini dapat timbul sebagai kelainan jalan napas tersendiri atau sebagai bagian dari penyakit sistemik, misalnya pada morbili, pertusis, difteri dan tipus abdominalis. Bronkitis kronis menunjkkan kelainan pada bornkus yang sifatnya menahun (berlangsung lama) dan disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari luar bronkus maupun dari bronkus itu sendiri. Bronkitis kronis merupakan keadaan yang berkaitan dengan produksi mukus takeobronkial yang berlebihan, sehingga cukup untuk menimbulkan batuk dengan ekspektorasi sedikitnya 3 bulan dalam setahun dan paling sedikit 2 tahun secara berturut-turut (Somantri, 2009: 57).

Bronkitis kronik didefinisikan sebagai adanya batuk produktif yang berlangsung 3 bulan dalam satu tahun selama 2 tahun berturut-turut. Sekresi yang menumpuk dalam bronkiolus menggangu pernapasan yang efektif. Merokok atau pemajanan terhadap polusi adalah penyebab utama bronkitis kronik. Pasien dengan bronkitis kronik lebih rentang terhadap kekambuhan infeksi saluran pernapasan bawah. Kisaran infeksi virus, bakteri, dan mikoplasma yang luas dapat menyebabkan episode bronkitis akut. Eksaserbasi bronkitis kronik hampir pasti terjadi selama musim dingin. Menghirup udara yang dingin dapat menyebabkan bronkospasme bagi mereka yang rentan (Smeltzer & Bare, 2002: 600).

ETIOLOGI


Terdapat tiga jenis penyebab bronkitis, yaitu sebagai berikut:
a.       Infeksi, seperti Staphylococcus, Sterptococcus, Pneumococcus, Haemophhilus influenzae.
b.      Alergi
c.       Rangsangan, seperti asap yang berasal dari pabrik, kendaran bermotor, rokok, dan lain-lain. Bronkitis kronis bisa menjadi komplikasi kelainan patologik yang mengenai beberapa organ tubuh, yaitu sebagai berikut:
1)      Penyakit jantung menahun, baik pada katup maupun miokardium. Kongesti menahun pada dinding bronkus melemahkan daya tahannya, sehingga infeksi bakteri mudah terjadi.
2)      Infeksi sinus paranasalis dan rongga mulut, merupakan sumber bakteri yang dapat menyerang dinding bronkus
3)      Dilatasi bronkus (broniektasis), menyebabkan gangguan pada susunan dan fungsi dinding bronkus sehingga infeksi bakteri mudah terjadi.
4)      Rokok, dapat menyebabkan kelumpuhan bulu getar selaput lendir bronkus sehingga drainase lendir terganggu. Kumpulan lendir tersebut merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri.
(Somantri, 2009: 58)

2 komentar:

  1. makin hri makin tidak sedikit saja laki-laki yg memburu proses ampuh guna mengungguli ejakulasi dini. memang begitu ada apa bersama seksualitas mereka? Ejakulasi dini sbg salah tunggal kasus seksual laki-laki berjalan dikarenakan sekian banyak penyebab, dapat padahal dengan cara baris agung ada dua penyebab yg universal berlangsung. yg ke tunggal yakni disfungsi seksual dan yg ke dua yakni disfungsi ereksi.

    Penyebab terjadinya ejakulasi dini

    • Ejakulasi dini bisa disebabkan oleh adanya sebuah kesukaran yg bersuasana psikofisiologik. Ada sekian banyak bab yg melatar belakangi terjadinya ejakulasi dini, yakni pertalian seksual laki betina yg tak harmonis, perasaan tak menyukai guna pasangannya, dan rasa resah untuk wanita.
    • Kecemasan serta berperan utama pada jalan ejakulasi dini lantaran hal terselip sangat sering yakni bidang mulai sejak suasana dan nyaris seluruhnya penanggung mampu mengasuh ejakulasi sewaktu masturbasi. pertalian seksual persen percampuran leluasa dan sangsi didapati wong lain menyodok timbulnya kecemasan. Adanya ketidakpuasan pasangan seksual pun bakal mempromosikan kecemasan yg ujungnya dapat memperparah ejakulasi dini.
    • tradisi menggapai orgasme dan ejakulasi dengan cara terburu-buru pada awal mulanya. contohnya senang masturbasi atau onani bersama tergesa-gesa.
    • garib berfungsinya serotonin, satu buah bahan neurotransmiter yg berfungsi menghalangi ejakulasi.
    • kesukaran pengecekan syaraf yg membentuk sejarah ejakulasi ( hipersensitivitas langsung ejakulasi dini ).

    Pria dgn disfungsi ereksi kepada biasanya mewarisi ejakulasi dini. mendapatkan buku kesegaran Klinik Apollo juara Kelamin Jakarta, kamu dgn ejakulasi dini bagi hasilnya sanggup menderita disfungsi ereksi

    Cara melewati Ejakulasi Dini: Kenali elemen gejalanya
    Ada sekian banyak elemen, yaitu-faktor husus yg sanggup membuatkan terjadinya ejakulasi dini, sela lain hambatan kuatir dan kecemasan. Mengenali factor gejalanya ejakulasi dini yaitu jalan perdana awal formula melampaui ejakulasi dini.

    article from: Klinik Andrologi
    Peringatan : apabila anda merasa artikel ana belum terang atau ada hal lain, sehingga kamu dapat klik Chat Online, di mana profesional saya dapat menjawab keluhan kamu, atau hubungi nomer (021)-62303060. Klinik Apollo Jakarta mengharapkan mudah-mudahan kamu selalu sembuh.

    Klinik andrologi jakarta pusat | sirkumsisi kulup panjang

    Ejakulasi dini | Klinik Apollo spesialis kelamin

    Chat Online | Free Consultasion

    BalasHapus
  2. Meneladan berbagai penyelidikan disaat yg dibutuhkan seorang laki laki terhadap menggerapai klimaks merupakan seputar 5 sampai 7 menit. Sementara perempuan umumnya mereka membutuhkan ketika buat menjangkau kesudahan orgasme celah 12 hingga 15 menit. Logika yang mampu kita ambil dari penyelidikan ini yakni kala kita sanggup merasakan dan menikmati sensasi ketika bersambung dekat kala 3 menit.

    pasti ketika merasakannya 5 menit bakal terasa lebih melampiaskan terlebih jikalau kita bisa merasakan dan menikmati sensasi tersebut selama 10 menit atau lebih, tentu dapat jauh lebih membebaskan masih

    elemen ini dapat diraih dgn business dan latihan, apabila memang lah kamu menginginkan pasangan anda merasakan sensasi pertalian kian hingga mengerang dan merasakan ketegangan intens. Namun pasti factor ini tidak sepertinya dapat kamu melaksanakan bila mewarisi ejakulasi dini.

    bila pertanyaan masih belum sanggup terpecahkan serta-merta menghubungi dokter spesialis andrologi Klinik apollo pada wawancara lebih lanjut di Hotline No. (021)-62303060.

    Pencegahan Kulup panjang di Klinik | sirkumsisi Jakarta

    Ejakulasi dini dan pencegahannya | Klinik kelamin di Jakarta

    Konsultasi Dokter klinik | Free Consultasion

    BalasHapus

BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK By. Ludiana, M.Kes

LINK-KES

Sample Text

Blog Archive

Informasi Terkini

RADIO RODJA

Radio Sunnah


Text Widget